1.
Pengertian Jembatan
Jembatan adalah
suatu struktur kontruksi yang memungkinkan rute transportasi melalui sungai,
danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain.
Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintanganrintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang . Jalan ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.
Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintanganrintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang . Jalan ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.
2.
Syarat-syarat perencanaan jembatan yang
layak
1. Keadaan Batas Ultimit
Adalah
aksi yang diberikan pada jembatan yang menyebab-kan sebuah jembatan menjadi
tidak aman. Keadaan Batas ultimit terdiri dari :
a.
Kehilangan keseimbangan statis
b.
Kerusakan sebagian jembatan
c. Keadaan purna-elastis atau purna-tekuk
dimana satu bagian jembatan atau lebih mencapai kondisi
runtuh
d. Kehancuran dari bahan fondasi yang
menyebabkan pergerakan yang berlebihan atau kehancuran bagian utama jembatan
2. Keadaan Batas Daya Layan
Keadaan
Batas Daya Layan akan tercapai jika reaksi jembatan sampai pada suatu nilai,
sehingga :
a.
Tidak layak pakai
b.
Kekhawatiran umum terhadap keamanan
c.
Pengurangan kekuatan
d.
Pengurangan umur pelayanan
3. Umur rencana
Umur
rencana jembatan diperkirakan 50 tahun, kecuali :
a. Jembatan
sementara 20 tahun
b. Jembatan
khusus 100 tahun
4. Persyaratan pilar dan kepala jembatanGangguan
terhadap jalannya air terbatas/seminimal mungkin
a. Menghindarkan tersangkutnya benda hanyutan
b. Memperkecil rintangan bagi pelayaran
c. Letak diusahakan sedapat mungkin sejajar
dengan aliran arus banjir
5. Ruang bebas vertikal
Paling
sedikit 1,0 m antara titik paling rendah bangunan atas jembatan dan tinggi muka
air banjir rencana pada keadaan batas ultimit.
6. Perkiraan banjir rencana
a.
Tinggi muka air banjir sesuai dengan debit
banjir rencana
b.
b. Untuk perhitungan gerusan, muka air
harus merupakan banjir rencana terendah sesuai banjir rencana
c.
Untuk perhitungan arus balik, muka air
harus merupakan banjir tertinggi sesuai banjir rencana
7. Persyaratan tahan gempa
Pertimbangan
yang harus diperhatikan dalam perencanaan tahan gempa :
a. Resiko
gerakan-gerakan
b. Reaksi
tanah terhadap gempa di lapangan
c. Sifat
reaksi dinamis dari seluruh struktur
8. Pokok-pokok perencanaan
Kriteria
umum
a.
Kekuatan unsur struktural dan stabilitas keseluruhan
b.
Kelayanan struktural
c.
Keawetan Kemudahan konstruksi
d.
Ekonomis dapat diterima
e. Bentuk
estetika
3. Peraturan Legal Perencanaan Jembatan
Ada pun beberapa peraturan untuk membuat perencanaan
suata jembatan yaitu sebagai berikut :
1. SNI 03-1725-1989,
Pedoman perencanaan pembebanan jembatan jalan raya.
2. SNI 2838:2008, Standar perencanaan
ketahanan gempa untuk jembatan.
3. SNI 03-2850-1992, Tata cara
pemasangan utilitas di jalan.
4. RSNI T-02-2005, Standar pembebanan
untuk jembatan.
5. RSNI T-03-2005, Standar perencanaan
struktur baja untuk jembatan.
6. RSNI T-12-2004, Standar perencanaan
struktur beton untuk jembatan.
7. Pd-T-13-2004-B, Pedoman penempatan
utilitas pada daerah milik jalan.
4. Bagian Bagian Konstruksi Jembatan
1. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)
Konstruksi bagian atas jembatan meliputi :
a. Trotoir : - Sandaran + tiang sandaran
-Peninggian trotoir/kerb
-Konstruksi trotoir
b. Lantai kendaraan + perkerasan
c. Balok diafragma/ikatan melintang
d. Balok gelagar
e. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem,ikatan tumbukan)
f. Perletakan (rol dan sendi)
2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah jembatan meliuputi :
a. 1Pangkal jembatan / abutment + pondasi 2 Pilar / pier + pondasi
Konstruksi bagian atas jembatan meliputi :
a. Trotoir : - Sandaran + tiang sandaran
-Peninggian trotoir/kerb
-Konstruksi trotoir
b. Lantai kendaraan + perkerasan
c. Balok diafragma/ikatan melintang
d. Balok gelagar
e. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem,ikatan tumbukan)
f. Perletakan (rol dan sendi)
2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah jembatan meliuputi :
a. 1Pangkal jembatan / abutment + pondasi 2 Pilar / pier + pondasi
5. Bentuk
Bentuk Jembatan
a. Jembatan kerangka (Truss bridge)
Jika alang –
alang itu disusun dalam bentuk kekisi, contohnya segitiga, supaya setiap alang
hanya menampung sebagian berat struktur itu, maka ia dinamakan jembatan
kerangka. Jika dibandingkan dengan jembatan alang, jembatan kerangka adalah
lebih hemat dalam penggunaan bahan. Kerangka bisa menahan beban yang lebih
berat untuk jarak yang lebih jauh menggunakan elemen yang lebih pendek daripada
jambatan alang.
b.Jembatan
Kabel-Penahan (Cable-Stayed Bridge)
Seperti
jembatan gantung, jembatan kabel-penahan ditahan dengan menggunakan kabel.
Namun, yang membedakan jembatan kabel-penahan dengan jembatan gantung adalah
bahwa pada sebuah jembatan kabel-penahan jumlah kabel yang dibutuhkan lebih
sedikit dan menara jembatan menahan kabel yang lebih pendek. Jembatan
kabel-penahan yang pertama dirancang pada tahun 1784 oleh CT Loescher. Jembatan
kabel-penahan terpanjang di dunia saat ini adalah Jembatan Sutong yang melintas
di atas Sungai Yangtze di China.
c. Jembatan
Lengkung (Arch Bridge)
Jembatan
lengkung memiliki dinding tumpuan pada setiap ujungnya. Jembatan lengkung yang
paling awal diketahui dibangun oleh masyarakat Yunani, contohnya adalah
Jembatan Arkadiko. Beban dari jembatan akan mendorong dinding tumpuan pada
kedua sisinya. Dubai, Uni Emirat Arab saat ini sedang membangun Sheikh Rashid
bin Saeed Crossing. Jembatan ini dijadwalkan akan selesai pada tahun 2012. Jika
proses pembangunan telah selesai, jembatan ini akan menjadi jembatan lengkung
terpanjang di dunia.
6.
Beban-beban yang bekerja dalam perencanaan struktur jembatan
1. Beban primer Beban primer terdiri dari:
a) Beban Mati
b) Beban Hidup yang dikenal dengan
muatan – D untuk gelagar dan muatan – T untuk lantai kendaraan
c) Beban
Kejut untuk faktor pengali muatan garis – P
d) Gaya
akibat tekanan tanah
2. Beban
sekunder Bekan sekunder yang direncanakan adalah sebagai berikut:
a) Beban Angin
b) Beban akibat perubahan suhu
c) Beban rem dan traksi
d) Beban akibat muai dan susut
e) Beban akibat gaya gesekan pada tumpuan bergerak
f) Beban gempa bumi
3. Beban
khusus Beban khusus yang direncanakan adalah :
a) Beban akibat tabrakan benda hanyut di sungai
b) Beban gaya sentrifugal kendaraan di tikungan
c) Gaya Tumbukan kendaraan pada pilar jembatan
d) Gaya dan beban selama pelaksanaan konstruksi
e) Gaya lainnya, seperti gaya angkat
SUMBER
http://gambarbangunan11.blogspot.com/2016/01/pengertian-jembatan-jembatan-adalah.html
https://id.scribd.com/document/351281967/BAB-II-Dasar-Dasar-Perencanaan
https://id.scribd.com/doc/294918139/07-SE-M-2015-Pedoman-Persyaratan-Umum-Perencanaan-Jembatan
http://bayugembell.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-jembatan.html
http://www.ilmusipil.com/menghitung-beban-struktur-jembatan
CHINTYA ADELIKA NABABaN
3TA03
18316198
I KADEK BAGUS WIDANA PUTRA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar