Sabtu, 10 November 2018

PERBEDAAN SKRIPSI, MAKALAH, JURNAL


Makalah
Pengertian Makalah secara umum adalah salah satu jenis karya tulis yang bersifat ilmiah dengan pembahasan permasalahan tertentu berdasarkan hasil kajian teori atau kajian lapangan.  Umumnya pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas tertentu seperti tugas akademik maupun tugas non-akademik.
Sebuah makalah dapat sebagai sarana informasi, demonstrasi dan pemahaman penulis tentang pokok permasalahan yang dikaji oleh penulis dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan masalah tertentu. Selain itu, makalah bukan sebuah rangkuman namun sebagai sarana untuk menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah.
Fungsi yang harus dipenuhi sebuah makalah antara lain:
1.      Untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan cermat
2.      memperluas wawasan keilmuan bagi penulisnya
3.      memberikan sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoretis maupun konsep praktis
4.      memberikan manfaat bagi perkembangan konsep keilmuan maupun pemecahan masalah
Pembuatan sebuah makalah yang baik memiliki unsur:
1.      Data yang digunakan mempunyai validitas yang tinggi dan analisis serta interpretasi haruslah objektif.
2.      Makalah harus mampu menunjukkan kejujuran ilmiah penulis.
3.      Penulis makalah harus menyebutkan dengan jelas sumber data dan pendapat yang digunakan dalam makalahnya.
4.      Makalah harus menggunakan bahasa yang jelas, singkat, sederhana, dan teliti. Makalah harus sistematis dan utuh.
SKRIPSI
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. [1]
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), Ph.D. dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergraduate (S1) ataupun postgraduate (pascasarjana). Sedangkan di Indonesia skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3.
Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh satu atau dua orang pembimbing yang berstatus dosen pada perguruan tinggi tempat mahasiswa kuliah. Untuk penulisan skripsi yang dibimbing oleh dua orang, dikenal istilah Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan yang lebih dominan bila dibanding dengan Pembimbing II.
Proses penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan yang lain. Namun umumnya, proses penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
1.       Pengajuan judul skripsi
2.       Pengajuan proposal skripsi
3.       Seminar proposal skripsi
4.       Penelitian
5.       Setelah penulisan dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji (sidang tugas akhir).
6.       Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji.
Terdapat juga proses penyusunan skripsi yang cukup ringkas sebagai berikut:
1.       Pengajuan judul skripsi/meminta topik skripsi dari dosen
2.       Penelitian dan bimbingan skripsi
3.       Seminar
4.       Sidang
5.       Revisi

JURNAL
Jurnal penelitian adalah sebuah laporan peneliti tentang hasil penelitian yang telah dilakukan secara ilmiah. Pada dasarnya, sebagian besar jurnal penelitian dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya tergantung dari metode yang dipakai dalam pembuatan dan penyusunan laporan jurnal penelitian. Biasanya laporan jurnal penelitian dimasukkan dalam terbitan kumpulan jurnal bersama-sama dengan laporan Peneliti lain.
Banyak manfaat yang bisa diambil dari sebuah jurnal penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.        Sebagai bahan yang shahih dan ilmiah untuk dijadikan referensi pengambilan keputusan.
2.    Sebagai bahan referensi penelitian yang akan menguji keshahihan yang sudah diyakini benar  sebelumnya.
3.        Media bertukar informasi, memaparkan secara ilmiah berdasarkan fakta yang ada.
Walaupun demikian, kita tetap harus dapat memilih jurnal-jurnal penelitian yang bagaimana, yang tepat kita baca apalagi untuk dijadikan referensi. Berikut ciri-ciri jurnal penelitian yang sebaiknya ada pada jurnal penelitian yang kita pilih:
1.        Pilih jurnal yang bahasanya mudah dimengerti. Biasanya memang jurnal berbahasa Inggris kurang diminati tetapi sebenarnya jurnal semacam ini lebih baik dibandingkan dengan jurnal yang berbahasa Indonesia.
2.        Pastikan dalam jurnal tersebut terdapat gambar kerangka penelitian yang digunakan. Kerangka semacam ini akan mempermudah kita untuk menentukan di posisi mana perbedaan penelitian kita bahkan kita bisa menunjukkan kemutakhiran skripsi kita dibandingkan hasil penelitian jurnal trersebut.
3.        Periksa apakah dalam jurnal tersebut terdapat bagian yang menyajikan kuesioner atau minimal ada penjelasan tentang definisi operasional dan indikator penelitiannya. Jika ada dan kita menggunakan variabel yang sama maka dengan adanya informasi ini sangat mempermudah kita dalam penulisan kerangkan pemikiran dalam penelitian kita, karena kita bisa langsung menggunakan kuesioner tersebut dalam penelitian yang akan dilakukan.
4.        Jangan lupa memeriksa bagian belakang jurnal, jika ada bagian “executive summary” nah, bagian ini merupakan bagian rangkuman isi keseluruhan jurnal sehingga mempercepat kita memahami isi jurnal. Tidak semua jurnal memiliki bagian ini.
5.        Periksa daftar pustaka jurnal tersebut, untuk mengetahui referensi apa saja yang diambil oleh peneliti, dalam penulisan dan pengambilan keputusan dalam penelitian tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar