Sabtu, 01 Oktober 2016

Bagaimana Peranan Hindu, Budha, Islam, dan Modern di Indonesia?


PROSES MASUK DAN MENYEBARNYA AGAMA  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA


Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha masuk ke Indonesia melalui kontak perdagangan. Pada awalnya, orang-orang India bersikap aktif dalam perdagangan tersebut. Hal ini menurut Claudius Ptolomeus (Yunani) didorong oleh kekayaan Indonesia akan emas, perak, cengkih, dan lada yang menarik para pedagang mancanegara. Hubungan perdagangan ini telah berlangsung sejak sekitar abad ke-5 M.
Bukti adanya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia sebagai berikut.
1. Adanya arca Buddha bergaya amarawati (gaya India Selatan) di Sempaga, Sulawesi Selatan, dan di Jember. Arca di Sempaga merupakan yang tertua. Selain itu, ditemukan pula arca bergaya gandhara (India Utara) di Bukit Siguntang (Sumatra Selatan) dan Kota Bangun, Kutai.
2. Adanya prasasti berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta di Kutai dan Tarumanegara.
3. Adanya penganut agama Hindu dan Buddha di Indonesia.
4. Berkembangnya seni patung di Indonesia.
5. Penggunaan istilah warmansebagai nama raja seperti di India.
6. Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
7. Penggunaan bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa dalam kehidupan masyarakat.
8. Adanya sistem kemaharajaan.
9. Adanya kitab-kitab sastra yang bercorak Hindu.


A. Masuknya Kebudayaan Hindu ke Indonesia

Proses dan waktu kapan masuknya agama Hindu ke Indonesia sampai sekarang masih menjadi perdebatan di antara para sejarawan. Setidaknya terdapat lima teori, yang masing-masing pendapat sesungguhnya saling menguatkan. Adapun teori - teori tentang masuknya Hindu ke Indonesia adalah sebagai berikut:

(1) Teori Brahmana, mengatakan bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah orang-orang Hindu berkasta brahmana. Para brahmana yang datang ke Indonesia merupakan tamu undangan dari raja-raja penganut agama tradisonal di Indonesia. Ketika tiba di Indonesia, para brahmana ini akhirnya ikut menyebarkan agama Hindu di Indonesia. Ilmuan yang mengusung teori ini adalah Van Leur
.
(2) Teori Waisya, mengatakan bahwa yang telah berhasil mendatangkan Hindu keIndonesia adalah kasta waisya, terutama para pedagang. Para pedagang banyak memiliki relasi yang kuat dengan para raja yang terdapat di kerajaan Nusantara. Agar bisnis mereka di Indonesia lancar, mereka sebagai pedagang asing tentunya harus membuat para penguasa pribumi senang, dengan cara dihadiahi barang-barang dagangan. Dengan demikian, para pedagang asing ini mendapat perlin- dungan dari raja setempat. Di tengah tengah kegiatan perdagangan itulah, para pedagang tersebut menyebarkan budaya  dan agama Hindu ke tengah-tengah masyarakat Indonesia.  Ilmuwan yang mencetuskan teori ini adalah N.J. Krom
.
(3) Teori Ksatria, mengatakan bahwa proses kedatangan agama Hindu ke Indonesia dilangsungkan oleh para ksatria, yakni golongan bangsawan dan prajurit perang. Menurut teori ini, kedatangan para ksatria ke Indonesia disebabkan oleh persoalan politik yang terus berlangsung di India sehingga mengakibatkan beberapa pihak yang kalah dalam peperangan tersebut terdesak, dan para ksatria yang kalah akhirnya mencari tempat lain sebagai pelarian, salah satunya ke wilayah Indonesia. Ilmuan yang mengusung teori ini adalah C.C. Berg Dan Mookerji.

 (4) Teori Arus Balik, mengatakan bahwa yang telah berperan dalam menyebarkan Hindu di Indonesia adalah orang Indonesia sendiri. Mereka adalah orang yang pernah berkunjung
ke India untuk mempelajari agama Hindu dan Buddha. Dipengembaraan mereka mendirikan sebuah organisasi yang sering disebut sanggha. Setelah kembali di Indonesia, akhirnya mereka menyebarkan kembali ajaran yang telah mereka
dapatkan di India. Pendapat ini dikemukakan oleh F. D . K . Bosch

(5)  Teori Sudra,Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para kaum sudra,dalam hal ini adalah kaum-kaum terbawah. Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah Von Van Faber. Von Van Faber ini menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta sudra. Alasannya karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan dan hanya hidup sebagai budak sehingga mereka datang ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah kehidupannya.


B. Masuknya Kebudayaan Budha ke Indonesia

Masuknya agama Buddha di Indonesia terjadi sekitar awal abad pertama atau saat dimulainya perdagangan melalui jalur laut. Kerajaan Srivijaya (Sriwijaya) merupakan asal mula peranan kehidupan Agama Buddha di Indonesia, dimulai pada zaman Srivijaya di Suvarnadvipa (Sumatera) pada abad ke-7. Hal ini terlihat pada catatan seorang sarjana dari China bernama I-Tsing yang melakukan perjalanan ke India dan Nusantara serta mencatat perkembangan agama Buddha di sana. Biarawan Buddha lainnya yang mengunjungi Indonesia adalah Atisa, Dharmapala, seorang Profesor dari Nalanda, dan Vajrabodhi, seorang penganut agama Buddha yang berasal dari India Selatan.
C. Pengaruh Budaya India (Hindu-Budha) di Indonesia

1.    seni bangunan

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam bidang arsitektur atau seni bangunan dapat kita lihat dengan jelas pada candi-candi. Ada perbedaan fungsi antara candi dalam agama Hindu dan candi dalam agama Buddha. Dalam agama Hindu, candi difungsikan sebagai makam. Adapun dalam agama Buddha, candi berfungsi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan.


2.    seni rupa
Seni rupa Nusantara yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha dari India adalah seni pahat atau ukir dan seni patung. Seni pahat atau ukir umumnya berupa hiasan-hiasan dinding candi dengan tema suasana Gunung Mahameru, Beberapa candi memiliki relief yang melukiskan suatu cerita. Cerita tersebut diambil dari kitab kesusastraan ataupun keagamaan. Gaya relief tiap-tiap daerah memiliki keunikan. Relief di Jawa Timur bergaya mayang dengan objek-objeknya berbentuk gepeng (dua dimensi). Adapun relief di Jawa Tengah bergaya naturalis dengan lekukan-lekukan yang dalam sehingga memberi kesan tiga dimensi. Pada masa Kerajaan Majapahit, relief di Jawa Timur meniru gaya Jawa Tengah dengan memberikan latar belakang pemandangan sehingga tercipta kesan tiga dimensi

3.    seni sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Bahasa Sanskerta sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, seperti yang


ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayan dan Mahabarata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia:

a.      Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa pemerintahan Airlangga.
b.      Sotasoma, karya Mpu Tantular
c.      Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri.
d.      Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri.
e.      Arjuna Wijaya dan Sutasoma, karya Mpu Tantular yang disusun pada aman kerajaan Majapahit.
f.       Negarakertagama, karya Mpu Prapanca disusun pada aman kerajaan Majapahit.
g.      Wretta Sancaya dan Lubdhaka, karya Mpu Tanakung yang disusun pada aman kerajaan Majapahit

4. sistem pemerintahan
Salah satu contoh nyata pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia adalah perubahan sistem pemerintahan. Sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, struktur sosial asli masyarakat Indonesia berbentuk suku-suku dengan pimpinannya ditunjuk atas prinsip  primus inter pares . Setelah pengaruh Hindu-Buddha masuk, system pemerintahan ini berubah menjadi kerajaan. Kepemimpinan lalu diturunkan kepada keturunan raja. Raja dan keluarganya kemudian membentuk kalangan yang disebut bangsawan.

5. sistem kepercayaan
Pada saat budaya Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, masyarakat masih menganut kepercayaan asli, yaitu animisme dan dinamisme. Akibat adanya proses akulturasi, agama
Hindu dan Buddha lalu diterima penduduk asli. Dibandingkan agama Hindu, agama
Buddha lebih mudah diterima oleh masyarakat kebanyakan sehingga dapat berkembang pesat dan menyebar ke berbagai wilayah. Sebabnya adalah agama Buddha tidak mengenal kasta, tidak membeda-bedakan manusia, dan menganggap semua manusia itu sama derajatnya di hadapan Tuhan (tidak diskriminatif). Menurut agama Buddha, setiap manusia dapat mencapai nirwana asalkan baik budi pekertinya dan berjasa terhadap masyarakat.

6. Sistem perdagangan dan transportasi

Dalam berbagai prasasti yang ditemukan, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Masehi, bangsa Indonesia telah mampu turut serta dalam perdagangan maritime internasional Asia. Perkembangan ini dipicu pula oleh perkembangan teknologi transportasi pelayaran. I-Tsing, musafir dan pendeta Buddha dari Cina yang mampir ke Indonesia pada abad ke-7 dalam perjalanannya ke India dengan menumpang kapal milik Sriwijaya, mengatakan bahwa pada awalnya bangsa Indonesia memang telah akrab dengan dunia pelayaran, meski baru terbatas pada pulau-pulau yang berdekatan. Alat transportasi yang digunakan adalah kapal cadik berukuran kecil. Bersamaan dengan munculnya kerajaan kerajaan besar, seperti Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit, mulailah dikenal teknologi pembuatan kapal-kapal yang lebih besar dan pelayaran yang dilakukan dapat menjangkau jarak yang lebih jauh. Bangsa Indonesia jadi dapat berperan lebih aktif dalam perdagangan internasional dengan berlayar sendiri ke negara-negara yang biasanya berdagang dengan Indonesia. Hal ini tergambar dalam relief candi Borobudur. Tiga jenis kapal yang digambarkan dalam relief tersebut adalah perahu lesung, kapal besar tidak bercadik, dan kapal bercadik.

7. Sistem penguasaan tanah
Tanah dalam lingkungan sebuah kerajaan secara umum menjadi milik kerajaan. Namun, pengolahan atau pemanfaatan diserahkan kepada rakyat yang hidup dalam lingkup kerajaan tersebut. Hak pemanfaatan lahan ini disebut hak anggaduh, artinya rakyat hanya dipinjami tanah oleh raja. Tanah garapan itu dapat dipindahtangankan kepada rakyat lainnya dalam lingkup kerajaan yang sama dan hak anggaduh tersebut dapat digunakan secara turun temurun. Akan tetapi, jika sewaktu-waktu raja memintanya kembali, misalnya, untuk keperluan pendirian candi atau bangunan milik kerajaan atau suatu kepentingan umum lainnya, rakyat tidak dapat menolak.

8. Sistem pajak
Pengembangan dan jaminan kelangsungan suatu kerajaan tentu memerlukan biaya. Biaya ini diambil dari hasil perdagangan, pertanian, dan pungutan pajak kepada rakyat. Pajak dipungut oleh pejabat di tingkat daerah dari desa desa yang ada di wilayahnya. Setiap habis panen, pajak tersebut wajib diserahkan pada kerajaan. Di tingkat pusat, ada petugas khusus yang bertugas mencatat luas tanah di wilayah kerajaan untuk dijadikan dasar perhitungan penetapan pajak yang wajib dipungut. Rakyat diwajibkan untuk membayar pajak tepat waktu.



Proses Masuknya Islam ke Indonesia
Indonesia merupakan wilayah yang terkenal dengan rempah-rempahnya, sehingga banyak para pedagang maupun saudagaar dari seluruh Dunia datang ke wilayah Indonesia, tidak terkecuali bangsa Arab (Muslim). sambil berdagang mereka para pedagang muslim sembari berdakwah di Wilayah Indonesia untuk memperkenalkan ajaran Islam kepada para penduduk di Indonesia. Menurut beberapa sejarawan, pada abad ke-13 Masehi, Islam telah masuk ke Nusantara yang di bawa oleh para pedagang muslim. Dan untuk lebih jelasnya para ahli memiliki perbedaan dalam pendapat. Perkembangan Islam di Indonesia hampir di seluruh Kepulauan Indonesia. Bertolak dari kenyataan tersebut, Islam banyak menghasilkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam di Indonesia yang sangat beraneka ragam. Peninggalan-peninggalan itu antara lain tempat ibadah, keraton, batu nisan, kaligrafi, seni pahat, seni pertunjukan, tradisi/upacara, dan karya sastra.Dan setidaknya terdapat 3 teori tentang masuknya Islam ke Nusantara.

A.   Teori Masuknya Islam Ke Indonesia
Menurut beberapa sejarawan, pada abad ke-13 Masehi, Islam telah masuk ke Nusantara yang di bawa oleh para pedagang muslim. Dan untuk lebih jelasnya para ahli memiliki perbedaan dalam pendapat..Dan setidaknya terdapat 3 teori tentang masuknya Islam ke Nusantara.
Sejarah, Teori dan Proses Masuknya Islam Ke Indonesia
1.Teori Gujarat
Teori Gujarat dipelopori oleh ahli sejarah yang bernama Snouck Hurgronje, beliau menuturkan bahwa masuknya Agama Islam ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat pada abad ke-13 M.
2.Teori Persia
Teori Persia dipelopori oleh P.A Husein Hidayat, yang menyatakan bahwa masuknya Agama Islam ke Indonesia dibawa oleh pedagan Persia (Iran), hal tersebut berdasarkan kesamaan antara kebudayaan Islam di Indonesia dengan yang ada di Persia.
3.Teori Mekkah
Menyatakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia langsung dibawa para pedagang Mekkah, teori ini berdasarkan dari sebuah cerita dari China yang menyatakan bila pada abad ke-7 sudah terdapat perkampungan Muslim dipantai barat Sumatera.
B.  Perngaruh Budaya Islam ke Indonesia

Dilihat dari segi arsitektuknya, masjid-masjid kuno di Indonesia menampakan gaya arsitektur asli Indonesia dengan ciri-ciri sebagai
berikut.

a) Atapnya bertingkat/tumpang dan ada puncaknya (mustaka).
b) Pondasinya kuat dan agak tinggi.
c) Ada serambi di depan atau di samping.
d) Ada kolam/parit di bagian depan atau samping.

Gaya arsitektur bangunan yang mendapat pengaruh Islam ialah sebagai berikut:
a) hiasan kaligrafi;
b) kubah;
c) bentuk masjid.

Adapun bangunan masjid kuno yang beratap tumpang, antara lain sebagai berikut

1) Masjid beratap tumpang, antara lain sebagai berikut.
a) Masjid Agung Cirebon dibangun pada abad ke-16.
b) Masjid Angke, Tambora dan Marunda di Jakarta dibangun pada abad ke-18.
c) Masjid Katangka di Sulawesi Selatan dibangun pada abad ke-17.

2) Masjid beratap tumpang tiga, antara lain sebagai berikut.
a) Masjid Agung Demak dibangun pada abad ke-16.
b) Masjid Baiturahman di Aceh, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, yakni pada abad ke-17.
c) Masjid Jepara
d) Masjid Ternate

3) Masjid beratap tumpang lima ialah Masjid Banten yang dibangun pada abad ke-17.

b. Makam

Makam khususnya untuk para raja bentuknya seperti istana disamakan dengan orangnya yang dilengkapi dengan keluarga, pembesar, dan pengiring terdekat. Budaya asli Indonesia terlihat pada gugusan cungkup yang dikelompokkan menurut hubungan keluarga. Pengaruh budaya Islam terlihat pada huruf dan bahasa Arab, misalnya Makam Puteri Suwari di Leran (Gresik) dan Makam Sendang Dhuwur di atas bukit (Tuban).


Akulturasi bidang seni rupa terlihat pada seni kaligrafi atau seni khot, yaitu seni yang memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan menggunakan huruf Arab yang indah dan penulisannya bersumber pada ayat-ayat suci Al Qur'an dan Hadit. Adapun fungsi seni kaligrafi adalah untuk motif batik, hiasan pada masjid-masjid, keramik, keris, nisan, hiasan pada mimbar dan sebagainya.

Seni sastra Indonesia di zaman Islam banyak terpengaruh dari sastra Persia. Di Sumatra, misalmya menghasilkan karya sastra yang berisi pedoman-pedoman hidup, seperti cerita Amir Hamzah, Bayan Budiman dan 1001 Malam.

Di samping itu juga mendapat pengaruh Hindu, seperti Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Sri Rama. Cerita Panji pada zaman Kediri (Hindu) muncul lagi dalam bentuk Islam, seperti Hikayat Panji Semirang.

Hasil seni sastra, antara lain sebagai berikut.

1) Suluk, yaitu kitab yang membentangkan ajaran tasawuf. Contohnya ialah Suluk Wujil, Suluk Sukarsa, dan Suluk Malang Sumirang. Karya sastra yang dekat dengan suluk ialah primbon yang isinya bercorak kegaiban dan ramalan penentuan hari baik dan buruk, pemberian makna kepada sesuatu kejadian dan sebagainya.
2) Hikayat, yakni saduran cerita wayang.
3) Babad, ialah hikayat yang berisi sejarah. Misalnya Babad Tanah Jawi isinya sejarah Pulau Jawa, Babad Giyanti tentang pembagian Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta dan sebagainya.
4) Kitab-kitab lain yang berisi ajaran moral dan tuntunan hidup, seperti Taj us Salatin dan Bustan us Salatin.


Pada zaman Khalifah Umar bin Khatab ditetapkan kalender Islam dengan perhitungan atas dasar peredaran bulan yang disebut tahun Hijriah. Tahun 1 Hijrah (H) bertepatan dengan tahun 622 M. Sementara itu, di Indonesia pada saat yang sama telah menggunakan perhitungan tahun Saka (S) yang didasarkan atas peredaran matahari. Tahun 1 Saka bertepatan dengan tahun 78 M.

Pada tahun 1633 M, Sultan Agung raja terbesar Mataram menetapkan berlakuknya tahun Jawa (tahun Nusantara) atas dasar perhitungan bulan ( 1 tahun =354 hari). Dengan masuknya Islam maka muncul sistem kalender Islam dengan menggunakan nama-nama bulan, seperti Muharram (bulan Jawa; Sura),Shafar (bulan Jawa; Sapar), dan sebagainya sampai dengan Dzulhijah (bulan Jawa; Besar) dengan tahun Hijrah (H).


Akulturasi pada seni musik terlihat pada musik qasidah dan gamelan pada saat upacara Gerebeg Maulud. Di bidang seni tari terlihat pada tari Seudati yang diiringi sholawat nabi, kesenian Debus yang diawali dengan membaca Al Qur'an yang berkembang di Banten, Aceh, dan Minangkabau.


Pada zaman Hindu pusat kekuasaan adalah raja sehingga raja dianggap sebagai titisan dewa. Oleh karena itu, muncul kultus “dewa raja”. Apa yang dikatakan raja adalah benar. Demikian juga pada zaman Islam, pola tersebut masih berlaku hanya dengan corak baru. Raja tetap sebagai penguasa tunggal karena dianggap sebagai khalifah, segala perintahnya harus dituruti.

Masuknya Budaya Modern ke Indonesia


Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang idah dan mempesona sehingga banyak orang asing atau turis yang datang untuk menikmati keindahan alam yang ada di Indonesia.
Dengan adanya turis atau orang asing dari negara lain sehingga membawa berbagai pengaruh positif dan negative baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh pengaruh negatif dari kebudayaan asing adalah gaya hidup (lifestyle) orang asing dari cara bergaul sampai cara berpakaian mereka. Sedangkan contoh positif dari budaya asing adalah teknologi yang lebih modern dan lebih maju dibandingkan dengan negara Indonesia
A. Pengaruh Budaya Modern di Indonesia  
A.    Cara Berkomunikasi
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan yang besar dalam cara kita berkomunikasi. Dulu kita sering melakukan surat-menyurat, dikirim terus menunggu balasan, kalau apes mungkin surat kita kekirim ke orang lain. Kalau sekarang sangat mudah, pakai smartphone ataupun Komputer kita bisa berkomunikasi secara kilat dengan berbagai media aplikasi.

B.     Pakaian
Karena pengaruh modernisasi dan globalisasi, masyarakat mulai mengubah cara berpakaian mereka. Tadinya masyarakat kerap memakai baju tradisional atau baju adat daerah masing-masing, kalau sekarang mereka memakai baju bisa karena mengikuti trend atau sekedar ingin mengenakan sesuai selera mereka.

C.    Gaya Hidup
Gaya hidup kebanyakan orang juga berubah, ada yang menjadikan sebagai gaya hidup yang baik seperti vegetarian. Namun ada pula yang sesat seperit mengkonsumsi narkoba. 

D.    Westernisasi
Westernisasi atau kebarat-baratan sudah bukan hal langka untuk dijumpai, bahkan diIndonesia sendiri sudah lama terjangkit seperti masuknya budaya Halloween maupun Valentine yang controversial

E.     Masyarakat Semakin Kritis
Teknologi informasi semakin berkembang, berbagai media cetak online maupun offline banyak beredar. Namun kita harus bisa mengolah informasi yang ada dengan fakta yang memang benar-benar valid
.
F.     Kesenian
Karena banyaknya berbagai kesenian yang masuk dari luar negeri, beberapa kesenian asli dari Indonesia sudah jarang ditemukan. Namun tetap saja masih ada yang populer dan dilestarikan hingga saat ini
.
G.    Bahasa
Contoh perubahan sosial budaya yang lainnya ialah penggunaan bahasa. Di Indonesia sendiri banyak masyarakat yang sudah kurang peduli terhadap bahasa daerah mereka, bisa buktiin sendiri deh berapa orang yang bisa pelajaran bahasa daerah di sekolamu

H.    Budaya
Sudah banyak contoh budaya yang berubah akibat perubahan sosial budaya, dari perayaan yang sebelumnya tidak ada di Indonesia seperti valentine, budaya merayakan ulang tahun dan sebagainya. Selain itu banyak anak muda yang suka budaya Jejepangan seperti Cosplay.

Daftar Pustaka
http://www.cpuik.com/2013/06/masuk-dan-berkembangnya-agama-serta.html
http://www.buddha.id/2015/08/awal-sejarah-masuknya-agama-buddha-di.html
http://izalewat.weebly.com/history/pengaruh-agama-dan-kebudayaan-hindu-budha-di-indonesia
http://www.seputarpendidikan.com/2015/11/sejarah-teori-dan-proses-masuknya-islam-ke-indonesia.html
http://www.materisma.com/2014/09/akulturasi-kebudayaan-indonesia-dan-islam.html
Wardaya.2009.SEJARAH UNTUK SMA KELAS XI (PROGRAM IPS).Jakarta:Cakrawala.
Mustofa,SH.2009.SEJARAH UNTUK SMA KELAS XI (PROGRAM IPS).Jakarta:Cakrawala.Grahadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar